Laman

Monday, October 4, 2010

 
Para penggemar game tempur mungkin akan senang bergabung dengan militer AS. Karena personel militer AS yang baru direkrut, kini dapat program pelatihan yaitu “menikmati” simulator dan video game tempur. Tujuannya, untuk mempertajam keterampilan tempur mereka bahkan untuk mempersiapkan mental dalam menghadapi tekanan berat pertempuran sesungguhnya.

Para penggemar game tempur memang cukup banyak di dunia, terlihat dari antusiasme pemeblian kaset video game semacam “Modern Warfare 2″ yang menembus angka penjualan 1 miliar dolar AS sejak dirilis.
Minat besar terhadap video game ini rupanya sudah diamati militer AS dan mereka pun benar-benar mengambilk teknologi game untuk diterapkan pada pelatihan pasukan.
“America’s Army” merupakan permainan resmi di Angkatan Darat AS yang bersaing dengan game komersil seperti “Modern Warfare 2″ yang sama-sama menampilkan game tembak-menembak multiplayer online. Permainan free-to-play ternyata telah menjadi alat yang lebih efektif untuk merekrut tentara daripada semua gabungan iklan Angkatan Darat lainnya.
Walau memang masih diperdebatkan apakah game yang imajiner bisa menjadi gambaran kenyataan tempur yang sesungguhnya? Dan bahwa game tidak mampu menangkap masa perang nyata dengan korban, tingkat stres, kebosanan, dan kelelahan fisik…
Namun video game berbasis realitas memang bisa membantu mempersiapkan para prajurit muda untuk menyiapkan mental terhadap kengerian perang, untuk membantu melatih mereka pada hal yang nyata dan bahkan membantu mencegah kasus gangguan stress pasca-trauma (PTSD) dalam dunia kemiliteran. Setidaknya game perang memang bisa memberi “bantuan yang diperlukan” bagi tentara-tentara muda.
Kapan tentara kita bisa merasakan “kenikmatan” video game seperti ini ya?*

http://www.lintasberita.com/go/1357760

No comments: